Jakarta, Kompas - Bank Pembangunan Asia akan bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara dalam pendanaan tiga proyek interkoneksi listrik dengan dana investasi Rp 9,8 triliun.
Dua dari tiga proyek itu merupakan proyek interkoneksi antarnegara yang menghubungkan Indonesia dengan Malaysia.
”Sistem interkoneksi yang akan didanai Bank Pembangunan Asia (ADB) meliputi sambungan Jawa-Bali 500 kilovolt (kV), interkoneksi regional Kalimantan Barat-Sarawak 275 kV, dan Sumatera-Malaka 500 kV. Kami senang bekerja sama dengan PLN dalam proyek interkoneksi yang mereka usulkan. Ini akan meningkatkan keandalan sistem,” ujar Anthony Jude, Direktur Divisi Energi dan Air ADB untuk wilayah Asia Tenggara di Jakarta, Jumat (12/12), seusai bertemu Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono.
Dalam pertemuan itu terungkap, pada jalur Jawa-Bali akan ada dua pilihan sambungan yang akan dipelajari, yakni menggunakan menara transmisi atau sambungan kabel bawah laut.
Dua interkoneksi yang menghubungkan Indonesia dengan Malaysia akan menjadi yang pertama bagi PLN. Interkoneksi ini adalah komponen yang terpadu dari sistem listrik ASEAN yang menjadi agenda penting jangka panjang pemerintah di negara-negara Asia Tenggara.
Pembuatan sistem listrik secara terpadu semacam itu akan memungkinkan dilakukannya pengembangan sumber daya alam secara lebih efisien dan ekonomis. Interkoneksi ini juga menjadi bagian dari pembangunan jaringan listrik nasional ASEAN secara lebih menyeluruh.
”Dengan sambungan ini, perusahaan layanan umum dari dua negara dapat saling mengambil listrik dari pembangkit listrik yang lebih efisien pada saat beban puncak untuk memenuhi kebutuhan, daripada menggunakan listrik dari pembangkit mereka sendiri yang lebih mahal pada saat beban puncak,” papar Bambang.
Sambungan Jawa-Bali diperkirakan membutuhkan 340 juta dollar AS, sedangkan interkoneksi Kalimantan Barat-Sarawak sekitar 150 juta dollar AS. Adapun sambungan Sumatera-Malaka diperkirakan membutuhkan 490 juta dollar AS. Seluruh jaringan ini bisa menyalurkan listrik hingga 300 megawatt (MW) pada tahun pertama, dan 600 MW setelah itu. ”Interkoneksi ini benar-benar dibutuhkan PLN. Begitu ADB memberikan indikasi untuk membantu pembiayaan proyek-proyek ini, kami memintanya untuk memulai persiapan proyek pada 2010 sehingga interkoneksi ini bisa berjalan pada 2015,” kata Bambang. (OIN/EVY)
Sumber : Kompas
- ~ Sumber-Sumber Energi Semakin Hari Kian Langka Dan Menjadi Barang Mahal
- ~ Mengeluarkan Energi Lewat Gerak Tubuh
- ~ Hemat Listrik Listrik Seperti Ular Tangga
- ~ Bagaimana Rencana Pemerintah Memenuhi Kekurangan Itu?
- ~ Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) Cukup Memberatkan
- ~ Peran Swasta Mengenai Listrik
- ~ Suhu Bumi Terus Naik, Muka Air Laut Pun Meninggi, Cuaca Tak Lagi Bisa Dipastikan
- ~ Penyuling Akar Wangi Dari Desa Hegarmanah, Kecamatan Bayongbong, Garut
- ~ Puluhan Mahasiswa Mogok Makan Hingga Krisis Listrik Di Ambon, Maluku Dapat Di Atasi
- ~ PT.PLN Tidak Adil Menurut LP2K