MAKASSAR, KOMPAS - Proses pembangunan tujuh dari delapan pembangkit listrik di kawasan timur Indonesia tidak berjalan sesuai rencana. Hingga setahun pascakontrak pembangunan disepakati, kemajuan pengerjaan empat pembangkit listrik tenaga uap baru 2 persen. Realisasi pembangunan tiga pembangkit lain juga lamban.
Data Divisi Konstruksi PT PLN, Jumat (18/6), menunjukkan, proses pembangunan empat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sangat lamban. Keempat PLTU itu adalah PLTU Tanah Grogot di Kalimantan Timur berkapasitas 2 x 6 megawatt (pengembang PT MAS), PLTU Gorontalo berkapasitas 2 x 6 MW (pengembang PT GE), PLTU Molotabu di Gorontalo berkapasitas 2 x 10 MW (pengembang PT TLG), dan PLTU Jeneponto berkapasitas 2 x 100 MW (pengembang PT BE).
Tiga pembangkit lain adalah PLTU Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah berkapasitas 2 x 5,5 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso di Sulawesi Tengah berkapasitas 3 x 65 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Marippi di Sulsel berkapasitas 1 x 10 MW pembangunannya mencapai 50 persen.
Satu-satunya pembangkit listrik yang siap beroperasi ialah PLTM Ranteballa di Sulsel dengan kapasitas 2 x 1,2 MW.
Kepala Divisi Distribusi Wilayah Indonesia Timur PT PLN Syarifudin Ibrahim mengatakan, para pengembang terkendala pendanaan. Ia mengakui, pembangunan pembangkit memang butuh biaya besar. Untuk pembangkit berkapasitas 1 MW, perlu dana 1 juta dollar AS. Namun, PT PLN tetap meminta para pengembang menyelesaikan pembangunan PLTU tahun 2012. Tiga pembangkit lain dijadwalkan siap beroperasi Oktober mendatang.
Menurut Syarifudin, tambahan daya listrik sebesar 460 MW dari tujuh pembangkit itu dibutuhkan untuk mengatasi krisis listrik di Indonesia timur. ”Kebutuhan listrik nasional setiap tahun naik 2.400 MW,” katanya.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyayangkan rendahnya komitmen para pengembang dalam membangun pembangkit listrik. ”Ada baiknya PT PLN mengevaluasi kinerja para pengembang dan meninjau ulang kontrak kerja mereka karena banyak investor asing yang siap membangun pembangkit listrik,” katanya. (RIZ)
Sumber : Kompas
- ~ Suhu Bumi Terus Naik, Muka Air Laut Pun Meninggi, Cuaca Tak Lagi Bisa Dipastikan
- ~ Penyuling Akar Wangi Dari Desa Hegarmanah, Kecamatan Bayongbong, Garut
- ~ Puluhan Mahasiswa Mogok Makan Hingga Krisis Listrik Di Ambon, Maluku Dapat Di Atasi
- ~ PT.PLN Tidak Adil Menurut LP2K
- ~ PT.PLN Berjanji, Mulai 30 Juni 2010 Tidak Ada Lagi Pemadaman Bergilir Di Seluruh Indonesia
- ~ Puluhan Ribu Rumah Sederhana Sehat (RSH) Di Jawa Barat, Belum Tersambung Dengan Jaringan Listrik
- ~ Telah Ditemukan Ponsel Bisa Ukur Daya Listrik
- ~ Aksi Protes Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara kuliah Menggunakan Penerangan Lilin
- ~ Walau Matahari Bersinar Terik, Tapi Listrik Rumah Sakit Padam, Aktivitas Rumah Sakit Kocar-Kacir
- ~ Bahan Bakar Minyak Lebih Mahal Di Bandingkan Gas AKIBAT nya Biaya Produksi PLN Membengkak Mencapai Rp 2,4 Triliun