
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk penggunaan panas bumi (geothermal) guna proyek percepatan listrik 10.000 MW tahap II dalam anggaran pendapatan belanja (APBN) 2010. Porsi penggunaan bahan bakar geothermal lebih mendominasi ketimbang penggunaan batu bara.
"Komposisi panas bumi akan lebih dimaksimalkan. Sejumlah pembangkit berbahan bakar batu bara akan diubah menjadi pembangkit berenergi panas bumi," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu, di Jakarta, Selasa (10/11).
Menurutnya, saat ini pembahasan soal penggunaan bahan bakar geothermal tersebut sudah selesai dibahas Departemen ESDM dan tinggal disinkronisasikan dengan departemen lain. "Drafnya sudah kita sampaikan ke Menko Perekonomian dan harapannya segera dibahas finalisasi keppres tersebut dan bisa diserahkan kepada Setneg," tambahnya.
Dalam proyek listrik 10.000 MW tahap kedua tersebut rencananya porsi panas bumi akan mencapai 48 persen, dan bahan baku lainnya yaitu tenaga air sebesar 12 persen sekitar, batu bara 26 persen, dan gas 14 persen.
Sumber : Kompas
- ~ Pameran Iptek Di Universitas Sebelas Maret ( UNS)
- ~ Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan, Banten; PLTU Rembang, Jawa Tengah; dan PLTU Indramayu, Jawa Barat
- ~ kenaikan Tarif Dasar Listrik Bervariasi Antara 10 Hingga 20 Persen
- ~ PT Energy Equity Epic Sengkang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan
- ~ Krisis Listrik Di Indonesia, Apakah GE Akan Fokus Di Sana?
- ~ Bank Pembangunan Asia (ADB) Alokasikan Dana Sebesar 500 Juta Dollar AS
- ~ Indonesia Tambah Pasokan Listrik
- ~ Diskusi Mengenai Liberalisasi Sektor Kelistrikan
- ~ BNI Berkomitmen Penuh Untuk Mendukung PLN
- ~ PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur