Kawasan PLTN Muria Dikhawatirkan Rawan Gempa
Keamanan kawasan Pegunungan Muria, Jawa Tengah, yang akan dijadikan area pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN masih perlu dipertanyakan. Potensi kerawanan gempa di daerah itu, yang ditandai oleh gempa berkekuatan 5,9 skala Richter yang mengguncang Pulau Jawa bagian tengah-selatan baru-baru ini, tetap harus dipertimbangkan
"Pemerintah tidak dapat mengabaikan potensi gempa dan menggunakan asumsi ketiadaan gempa yang ditetapkan sebelum gempa 27 Mei 2006," kata Widjanarko, peneliti pada Pusat Kajian Lingkungan Hidup Muria Research Center, Universitas Muria Kudus, kepada Kompas, Jumat (12/1) di Jepara.
Gempa yang berpusat di koordinat 8,26 Lintang Selatan dan 110,33 Bujur Timur, atau pada jarak 38 kilometer selatan Yogyakarta dengan kedalaman 33 kilometer tahun lalu, mengguncang Pulau Jawa bagian tengah. Pergeseran lempengan tanah pada Patahan Opak jika terus menjalar, dapat sampai ke kawasan Muria.
Menurut Widjanarko, saat ini tengah ditempuh kerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta untuk pengkajian masalah geologis kerawanan gempa.
"Kalau PLTN itu sebagai jawaban atas krisis listrik yang dikhawatirkan terjadi pada masa mendatang, potensi kerawanan gempa harus dipertimbangkan. Kalimantan yang lebih kecil kerawanan gempanya, mungkin bisa mencukupi kebutuhan listrik nasional dengan PLTN," katanya.
Kepala Unit Pemantauan Tapak Data Lingkungan (UPTDL) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Suprapto di Jepara mengatakan, semua hal teknis mengenai tapak atau lokasi rencana PLTN di Muria sudah dipertimbangkan, termasuk risiko kerawanan gempa.
Kawasan Ujung Lemahabang, Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jepara, yang berada di pantai Laut Jawa, menurut Suprapto, memang paling dipertimbangkan untuk lokasi PLTN.
"Setiap reaktor membutuhkan lokasi 1 hektar dan rencananya ada empat reaktor. Untuk keamanan lingkungan dibebaskan lahan beradius 1 kilometer per reaktor. Empat reaktor itu akan dibangun bertahap hingga 2024 dengan total daya listrik 6.000 megawatt.
Beberapa warga Ujung Lemahabang yang ditemui Kompas mengatakan, belum memahami perencanaan PLTN dan dampaknya. Namun, untuk sosialisasi rencana itu, Batan membuat pendekatan kepada warga dengan membagikan bantuan berupa sapi dan bibit tanaman. (NAW)
Sumber : Jepara, Kompas
- ~ PLTN Dijamin Aman Oleh Batan
- ~ PLTN Dibangun di Indonesia, Mungkinkah ?
- ~ Pemerintah Akan Bangun Empat PLTN di Tanah Air
- ~ PLTN Bisa Menjadi Berkah Atau Malapetaka
- ~ Tanggapan "Operasi PLTN Harus Ditolak"
- ~ Keamanan PLTN Masih Diragukan
- ~ Keamanan Dan Risiko Dari PLTN
- ~ PLTN Diperkirakan Menimbulkan Masalah
- ~ PLTN di Banten Menyimpan Bahaya
- ~ Keamanan PLTN Masih Menjadi Perdebatan