Untuk pengembangan biofuel sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar konvensional, diperlukan investasi sekitar Rp200 triliun. Masing-masing Rp100 triliun untuk on farm (budidaya bahan baku pembuatan biofuel) dan sisanya untuk off farm (pengolahan bahan baku, pemasaran dan lain-lain). Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro dan Al Hilal Hamdi, yang akan ditunjuk sebagai Ketua tim nasional pengkaji biofuel dalam jumpa pers usai rapat mengenai pengembangan energi alternatif yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Gedung Utama Sekretariat Negara (Setneg).
Dalam rapat turut hadir, antara lain Wapres Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Boediono, Menristek Kusmayanto Kadiman, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menhub Hatta Radjasa, instansi terkait serta perbankan nasional. Menurut Purnomo, dalam rapat yang merupakan kelanjutan retreat di Losari awal Juli lalu ini diputuskan dalam waktu satu atau dua hari ini akan dikeluarkan Keputusan Presiden mengenai pembentukan tim nasional ini. "Tadi diputuskan oleh Bapak Presiden akan menerbitkan keputusan presiden tim nasional, ketuanya Pak Al Hilal Hamdi," kata Purnomo dalam jumpa pers usai rapat. Diharapkan dengan pengembangan biofuel, pada tahun 2010 biofuel bisa menggantikan sekitar 10 persen dari konsumsi bahan bakar konvensional.
Al Hilal yang juga merupakan Ketua Tim perumus pengembangan biofuel saat rapat di Losari mengatakan, berdasarkan kajiannya, dibutuhkan dana investasi sekitar Rp200 triliun untuk pengembangan bio fuel tersebut. "Dari pihak perbankan nasional, kami sudah konsultasi, perbankan nasional sediakan Rp100 triliun," tambahnya. Dikatakan mantan Menakertrans pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ini, para investor baik dalam negeri maupun luar negeri sudah menyatakan minatnya untuk menanamkan modal dalam pengembangan biofuel ini. Selain sebagai pengganti bahan bakar konvesional, pengembangan biofuel juga diharapkan bisa memberikan 3 juta lapangan kerja bagi masyarakat sampai 2010, penghematan devisa negara sampai 10 miliar dollar AS serta pemanfaatan 5 juta hektar lahan kritis. Adapun tanaman yang akan dikembangkan sebagai bahan baku biofuel adalah kelapa sawit dan jarak pagar untuk biodiesel, serta singkong dan tebu untuk ethanol.
Jakarta (KCM)
- ~ IPTEK Jalan Berliku Energi Alternatif
- ~ Investor Asing Bangun Dua Pabrik Biofuel Di Sumatera
- ~ GM-Coskata Garap Ethanol Baru
- ~ Biofuel Sukses Terbangkan Jet
- ~ Hentikan Subsidi "Biofuel"
- ~ Rebutan Etanol Dengan Ternak
- ~ Tanaman Ubi Kayu Untuk Etanol Mengenaskan
- ~ IIndonesia Bangun 142 Industri Biofuel
- ~ Kerjasama Indonesia Malaysia Dalam Pengembangan Biofuel
- ~ Rumput Laut Jadi Bahan "Biofuel"