Data indeks daya beli menunjukkan penurunan di Mei ke 50,4 atau yang terendah sepanjang tahun ini. Data manufaktur di Jerman juga menunjukkan kontraksi, dan nilai tukar euro jatuh ke level terendahnya dalam 23 bulan terakhir terhadap dolar AS, sebagai akibat kekhawatiran melemahnya sektor perbankan Spanyol.
"Kami memang sangat khawatir dengan kondisi Yunani, Spanyol, dan euro, serta data ekonomi AS dan China yang tidak positif," kata seorang broker minyak Tony Mahacek dikutip dari Reuters, Jumat (1/6/2012).
Harga minyak tipe Brent pada perdagangan hari ini menyentuh level US$ 99,6 per barel dari US$ 100,07 per barel. Ini merupakan yang terendah sejak Oktober 2011. Harga minyak Brent turun 14,7% sepanjang Mei, atau penurunan bulanan terbesar sejak 2008.
Sementara harga minyak AS turun US$ 1,45 menjadi US$ 85,08 per barel atau turun 17% sepanjang Mei, yang juga penurunan terbesar dalam satu bulan sejak 2008.
Baca Juga:
- ~ Energi Terbarukan dari Biomass yang Ramah Lingkungan
- ~ Program Pengembangan Bioenergi Berbasis Hutan Energi
- ~ Honda Jazz Bertenaga Listrik
- ~ Mobil Listrik Berplat Hitam Perdana di Indonesia
- ~ Ekspor Batubara Tak Boleh Jor-joran Lagi
Artikel sebelumnya:
- ~ Harga Minyak RI Turun Lagi Jadi US 113/ Barel
- ~ Produksi Mobil Listrik Massal Dimulai di Indonesia Juni 2012
- ~ Depok Siap Jadi Percontohan BBG
- ~ Potensi Bio Energi di Jabar Belum Berkembang
- ~ Pemanfaatan Biodiesel Dengan Biji Nyamplung