Sejumlah BUMN siap pakai biodiesel
Meski pengembangan biodiesel secara komer-sial masih mengalami banyak hambatan, kemarin BPPT me-nandatangani sejumlah kes-pakatan dengan beberapa badan usaha milik negara (BUMN).
BUMN yang terlibat dalam kerja sama itu a.l. PT PLN, PT Pindad, PT PTPN dan PT KA. Seluruh BUMN itu menya-takan kesiapannya untuk me-manfaatkan biodiesel dan me-nekan konsumsi bahan bakar minyak(BBM).
Menristek Kusmayanto Ka-diman mengatakan pengguna-an biodiesel akan sangat mem-bantu menghemat konsumsi BBM dan subsidi pemerintah dalam jumlah yang signifikan di tengah tingginya harga mi-nyak mentah dunia.
Hasil kajian Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi-BPPT mengungkapkan pencampuran minyak nabati (pure palm oil) pada solar deÂngan volume 10% dapat mengÂhemat subsidi solar hingga Rp2,56 triliun setahun. "Ini di-dasarkan pada asumsi harga solar subsidi Rp4.300 dan harÂga minyak nabati Rp4.000 per liter," katanya kemarin.
Melalui kerja sama tersebut, PLN segera melakukan uji coba penggunaan minyak nabati se-bagai bahan bakar alternatif pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Begitu pula PT Kereta Api (KA) akan meman-faatkannya pada lokomotif dieÂsel dan genset pembangkit lisÂtrik.
Sementara kerja sama antara BPPT dan PT Pindad menyepa-kati pengembangan sumber daya manusia dan teknologi minvak sawit
(refined palm oS) dan peng-kajian dan peherapan teknoloÂgi pemanfaatan minyak nabati sebagai bahan bakar pengganti solar pada mesin diesel.
Siapkan Rp60 miliar
Menristek menambahkan pemerintah sudah mengaloka-sikan dana sekitar Rp60 miliar untuk membangun empat pab-rik biodiesel guna mengem-bangkan energi alternatif ini.
Namun, sejauh ini mengem-bangkannya masih menemui sejumlah kendala a.l. kemam-puan memproduksi minyak kelapa sawit dan minyak jarak, sebagai bahan baku biodiesel, masih sangat terbatas.
"Produksi CPO kita setahun hanya 6.000 ton, padahal me-nurut data Badan Pertanahan Nasional lahan yang tak pro-duktif di Tanah Air mencapai 40 juta hektare. Seandainya lahan ini dikonversi menjadi areal perkebunan kelapa saÂwit dan pohon jarak, pasti ha-silnya akan luar biasa," kataÂnya.
Kendati mengalami sejumÂlah hambatan, Kementerian Riset dan Teknologi akan terus mengembangkan biodiesel dan menyosialisasikannya kepada masyarakat luas.
Karena itu, Kusmayanto Ka-diman menjelaskan pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Pertamina untuk menyo-sialisasikan penggunaan bioÂdiesel.
Dalam kerja sama itu, seba-gian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Ibukota akan menjual bioÂdiesel untuk kendaraan. "ProgÂram ini diharapkan dapat mu-lai direalisasikan pada 20 Mei bertepatan dengan Hari Ke-bangkitan Nasional."
Sumber :Bisnis Indonesia
JAKARTA
Oleh ahmad muhibbuddin Bisnis Indonesia
- ~ Palembang, Kompas
- ~ Penelitian Biodiesel Teknik Ultrasonik
- ~ Pengolahan Limbah Sawit Jadi Energi Listrik
- ~ Energi Yang Berasal Dari Mahluk Hidup
- ~ Biofuel Untuk Pembangkit Panas
- ~ Bahan Bakar Hayati Dari Bahan Organik
- ~ Energi Listrik Dari Sampah Bantar Gebang
- Diperlukan Sumber Energi Alternatif untuk Penuhi Kebutuhan Listrik
- PLT Fuel Cell untuk Rumah Tangga
- ~ Energi Biofuel Potensi Nasional