BANDUNG, JUMAT - Penggunaan sistem hibrida berupa pembangkit listrik tenaga terbarukan seperti surya, angin, dan lain-lain pada base transceiver station (BTS) operator seluler dapat menekan konsumsi energi dari PLN sebesar 80 persen.
Head of West Java Region PT Indosat Bambang Wirawanto di Bandung, Jumat (28/11), mengatakan, tenaga alternatif untuk program uji coba komersial BTS menggunakan angin, matahari, dan biofuel yang telah dilakukan di Girisari, Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kombinasi tenaga surya dan biofuel terbukti berhasil mengurangi emisi CO2 ekuivalen sebesar 2,4 ton, kata Bambang. Sistem hibrida itu sepenuhnya menggunakan produk dalam negeri. Indosat bekerja sama dengan PT Len Industri (Persero) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Guna menjamin ketersediaan biofuel dari biji jarak, Indosat akan merintis kerja sama dengan petani lokal Sumbawa untuk penanam po hon. Indosat berencana menambah BTS yang menggunakan sistem hibrida di lokasi yang tersedia energi itu. Bambang mengatakan, pihaknya juga membuka diri bagi operator lain bila berniat menggunakan model tersebut untuk BTS berenergi alternatif.Â
- ~ India Fokus ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya
- ~ Tinta Semikonduktor untuk Panel Surya
- ~ Pemeliharaan PJU Terkendala Mobil Tangga
- ~ Satu dari 10 Orang RI Tak Mengerti Energi Terbarukan
- ~ Apa itu Lisensi OEM, OLP dan FPP?
- ~Panel Surya Di Mars Dilengkapi Pembersih Debu
- ~ Indosat Coba BTS Bertenaga Matahari
- ~ Aktivitas Anak Krakatau Tak Terpantau
- ~ UGM Kenalkan "Waterplant Community"
- ~ Manfaatkan Energi Solar di Lapangan Terbang