
KALIANDA, KOMPAS.com - Selama sepekan terakhir ini, aktivitas geologis di Gunung Anak Krakatau, Selat Sunda, tidak bisa terpantau. Seismograf di GAK tidak berfungsi akibat tertutup debu vulkanik letusan.
"Solar cell yang menjadi sumber energi alat tertutup abu vulkanik minggu lalu. Akibatnya, alat tidak bisa ter-charge (terisi energi). Sehingga, tidak bisa mengirimkan sinyal ke pos (pemantau)," ujar dia menerangkan penyebab tidak berfungsi alat pemantau.Hal itu diungkapkan Andi Suardi, Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargopancuran, Lampung Selatan, Minggu (5/12/2010). Padahal, ungkap dia, seismograf yang terpasang di dekat puncak itu merupakan satu-satunya tersisa di GAK yang masih bisa diandalkan. Â
Untuk itu, pihaknya masih menunggu kabar dari Pusat Mitigasi dan Vulkanologi di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk perbaikan alat seismograf ini. "Kami sendiri belum berani ke sana karena masih riskan," tambahnya.Â
- ~ Satu dari 10 Orang RI Tak Mengerti Energi Terbarukan
- ~ Apa itu Lisensi OEM, OLP dan FPP?
- ~ Sistem Hibrida pada BTS Hemat Listrik 80 Persen
- ~Panel Surya Di Mars Dilengkapi Pembersih Debu
- ~ Indosat Coba BTS Bertenaga Matahari
- ~ UGM Kenalkan "Waterplant Community"
- ~ Manfaatkan Energi Solar di Lapangan Terbang
- ~ BTS Tenaga Surya Terbukti Menjanjikan
- ~ Energi Terbarukan Perlu Perlakuan Khusus
- ~ Bangun BTS Hijau, Telkomsel Rogoh Rp 50 Miliar