Pemerintah sedang menjajaki peluang memakai cahaya matahari (solar cell) untuk pembangkit tenaga listrik. Guna memuluskan rencana itu, Pemerintah meminta masukan dari PT LEN Industri (Persero).
Direktur utama PT LEN Industri, Wahyudin Bagenda mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masukan dalam rangka menyusun master plan pengembangan energi surya di Indonesia. "Presiden mengharapkan 1 Oktober nanti bisa selesai," Ujar Wahyudin di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/9).
Dalam paparan kepada Presiden, Wahyudin menjelaskan untuk membangun pembangkit listrik bertenaga surya yang memiliki jangakauan luas paling tidak butuh kapasitas terpasang sekitar 50 megawaat (Mw) per tahun. Menurut Wahyudin nilai investasinya diperkirakan sebesar US$ 17
juta.
PT LEN Industri adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkedudukan di Bandung. Perusahaan pelat merah itu fokus memproduksi infrastruktur elektronik dan energi terbarukan, khususnya module solar cell.
Saat ini, PT LEN telah membangun dengan kapasitas terpasang 6 MW. Angka itu masih jauh dari kebutuhan di Indonesia karena belanja energi listrik pemerintah mencapai 10 MW per tahun.
Hans Henricus
JAKARTA
- dengan Tenaga Surya Membantu Angkat Air
- ~ Tenaga Surya Pemanas Air
- ~ Listrik Alternatif Dari Tenaga Surya Dan Angin
- ~ Pembangkit Tenaga Matahari Terbesar di Dunia
- Tahun ini LEN Targetkan Listrik Tenaga Surya 6 Megawatt
- Sisten Ponsel Tenaga Surya
- Stasiun Tenaga Matahari di Jerman Akan Kurangi Emisi CO2
- Mengkalkulasi tenaga surya
- ~ Indosat Luncurkan Ponsel Tenaga Surya
- ~ Tenaga Surya Bisa Membantu Angkat Air