Komitmen Pemda untuk Tanam Jarak
Komitmen pemerintah daerah sa-ngat dibutuhkan agar masyara-kat, terutama di pedesaan dan kawasan pesisir pantai, tergerak untuk menanami jarak pagar atau Jatropha curcas. Tanpa komit-men, dikhawatirkan biji jarak itu dijadikan komoditas yang me-nyebabkan harga jual minyak jarak jauh lebih tinggi dari solar.
Direktur Pusat Riset Teknologi Kelautan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Farid Ma'ruf mengungkapkan hal itu di Jakarta, Senin (6/2).
Farid menjelaskan, komitmen pemda diwujudkan, antara lain tidak mempersulit perizinan pendirian pabrik minyak jarak. Sebab, untuk menghasilkan ba-han bakar alternatif itu, peng-usaha harus memiliki modal be-
rupa mesin pfoduksi seharga Rp 50 juta-Rp 800 juta per unit.
Sebagai proyek percontohan, DKP sudah memulai di perkam-pungan nelayan di Cilacap, Jawa Tengah. Dukungan pemerintah diharapkan memudahkan terlak-sananya program desa energi mandiri ini.
"Jangan sampai biji jarak itu malah dijadikan komoditas untuk diperdagangkan, seperti beras dan gula," kata Farid.
Karena itulah, tutur Farid, komitmen pemda dapat diwujudkan dengan membuat peraturan daerah sehingga biji jarak itu tidak diperdagangkan ke luar daerah itu. Artinya, biji jarak itu ditanam, diolah dan produksinya berupa minyak jarak sepenuhnya dimanfaatkan kembali untuk ke-butuhan masyarakat.
Dia menilai, jika biji jarak di-salahgunakan sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan an-tardaerah, tujuan pelaksanaan program desa energi mandiri di-pastikan gagal. Sebab, permainan harga akan terjadi kembali.
Berdasarkan penghitungan DKP, biji jarak sebanyak 300 kilogram yang diolah 6-8 jam dapat menghasilkan 100 liter minyak jarak. Setelah mengalkulasi harga bahan baku dan biaya produksi, minyak jarak itu dapat dijual kembali ke masyarakat pedesaan itu seharga Rp 3.500 per liter.
Kepala Subbidang Program dan Anggaran Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) Minhadi Nursamsu mengatakan, harga minyak jarak itu lebih mu-rah dibandingkan harga solar Rp 4.300 per liter. (OSA)
JAKARTA , KOMPAS - Komitmen pemerintah daerah sa-ngat dibutuhkan agar masyara-kat, terutama di pedesaan dan kawasan pesisir pantai, tergerak untuk menanami jarak pagar atau Jatropha curcas. Tanpa komit-men, dikhawatirkan biji jarak itu dijadikan komoditas yang me-nyebabkan harga jual minyak jarak jauh lebih tinggi dari solar.
Direktur Pusat Riset Teknologi Kelautan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Farid Ma'ruf mengungkapkan hal itu di Jakarta, Senin (6/2).
Farid menjelaskan, komitmen pemda diwujudkan, antara lain tidak mempersulit perizinan pendirian pabrik minyak jarak. Sebab, untuk menghasilkan ba-han bakar alternatif itu, peng-usaha harus memiliki modal be-
rupa mesin pfoduksi seharga Rp 50 juta-Rp 800 juta per unit.
Sebagai proyek percontohan, DKP sudah memulai di perkam-pungan nelayan di Cilacap, Jawa Tengah. Dukungan pemerintah diharapkan memudahkan terlak-sananya program desa energi mandiri ini.
"Jangan sampai biji jarak itu malah dijadikan komoditas untuk diperdagangkan, seperti beras dan gula," kata Farid.
Karena itulah, tutur Farid, komitmen pemda dapat diwujudkan dengan membuat peraturan daerah sehingga biji jarak itu tidak diperdagangkan ke luar daerah itu. Artinya, biji jarak itu ditanam, diolah dan produksinya berupa minyak jarak sepenuhnya dimanfaatkan kembali untuk ke-butuhan masyarakat.
Dia menilai, jika biji jarak di-salahgunakan sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan an-tardaerah, tujuan pelaksanaan program desa energi mandiri di-pastikan gagal. Sebab, permainan harga akan terjadi kembali.
Berdasarkan penghitungan DKP, biji jarak sebanyak 300 kilogram yang diolah 6-8 jam dapat menghasilkan 100 liter minyak jarak. Setelah mengalkulasi harga bahan baku dan biaya produksi, minyak jarak itu dapat dijual kembali ke masyarakat pedesaan itu seharga Rp 3.500 per liter.
Kepala Subbidang Program dan Anggaran Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) Minhadi Nursamsu mengatakan, harga minyak jarak itu lebih mu-rah dibandingkan harga solar Rp 4.300 per liter. (OSA)
JAKARTA , KOMPASSumber : Kompas
- ~ Anggaran Pemerintah Untuk Biodiesel Hingga 70 Miliar
- ~ Minyak Jarak Sebagai Bahan Bakar Nabati
- ~ Gerakan Nasioanal Penanaman Jarak
- ~ Pemanfaatan Energi Alternatif Dengan Biodiesel
- ~ Pemakaian Biodiesel Akan Meningkat
- ~ PT Bakrie Dan PT Rekin Bangun Pabrik Biodisel
- ~ Inpres Energi Alternatif Sebagai Upaya Pemberdayaan Hasil Pertanian
- ~ Indonesia Kuasai Teknologi Pembuatan Pabrik Biodiesel
- ~ Pengembangan Biofuel Dinilai Urgent
- ~ 11 Investor Danai Bangun Pabrik Bioetanol Dan Biodiesel