| ||
- Kebijakan pemerintah terkait kebijakan energi nasional dinilai se-bagai langkah positif untuk mengembangkan bahan bakar alternatif. Namun, kebijakan itu belum lengkap tanpa keputusan tentang kepastian kadar campur-an biodiesel dan bioetanol pada minyak solar dan bensin. Di sisi lain, pemerintah telah menetapkan target dua persen biodiesel dari keseluruhan ke-butuhan energi nasional pada ta-hun 2009 mendatang. Dua persen itu diperkirakan setara de-ngan 720.000 kiloliter. "Selania belum ada kejelasan kadar cam-puran, pencapaian target berpo-tensi tersendat," kata Kepala Ba-lai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ir Soni Solistia Wirawan MEng da-lam lokakarya biofuel oleh Koperasi Mitra-Komunitas Mi-gas Indonesia di Jakarta, Selasa (4/4). Dijelaskan Soni, ketersendatan salah satunya- disebabkan biodiesel yang diproduksi tidak dapat dipasarkan melalui stasiun peng-isian bahan bakar umum (SPBU). Bila hal itu dilakukan, sebelum adanya keputusan resmi pemerintah yang memperbolehkan-nya, maka dikategorikan melang-gar undang-undang. Kadar campuran dan pemasarannya melalui SPBU, maka investor akan dapat memproyeksikan in-vestasinya. Adapun kadar campuran yang diusulkan Forum Biodiesel minimal sepuluh persen dari setiap volume solar. Usulan lain, berkisar lima persen. Berdasarkan roadmap biodiesel nasional, pencapaian target dua persen biodiesel, membu-tuhkan dukungan 8-25 unit pabrik berkapasitas' 30.000-100.000 ton per tahun. Kini, kapasitas terpasang yang ada masih jauh dari perhitungan itu. Selain BPPT yang mengope-rasikan pabrik berkapasitas 1,5 ton per hari, beberapa pabrik milik perorangan juga beroperasi dengan kapasitas yang sama. biodiesel di Indonesia dipastikan akan melonjak bila komitmen pemerintah berjalan lancar. "Tahun ini saja harus selesai dibangun empat pabrik berkapasitas 20 ton per hari. Belum termasuk enam pabrik berkapasitas 1,5 ton per hari," kata Ir Makmuri Nuramin dari BPPT yang aktif dalam program aksi biodiesel pemerintah. Pihak BPPT juga telah mem-bangun pabrik berkapasitas tiga ton per hari yang akan selesai pertengahan tahun 2006. Dihubungi terpisah, Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ratna Haryati menegaskan, pemerintah telah menetapkan kadar campuran sepuluh persen biofuel. Bah-kan, Standar Nasional Indonesia (SNI)-nya sudah keluar nomor-nya. Hanya saja, SPBU masih belum diperbolehkan mencam-pur biofuel. "Masih diperlukan satu keputusan lagi yang menegaskan pemberlakuannya," kata Ratna. Keputusan campuran sepuluh persen didasarkan pada hasil pe-nelitian yang membuktikan per-sentase itu masih dalam taraf aman. Di beberapa negara, campuran biodiesel pada solar bah-kan mencapai dua puluh persen
|
- ~ Inpres Energi Alternatif Sebagai Upaya Pemberdayaan Hasil Pertanian
- ~ Indonesia Kuasai Teknologi Pembuatan Pabrik Biodiesel
- ~ Pengembangan Biofuel Dinilai Urgent
- ~ 11 Investor Danai Bangun Pabrik Bioetanol Dan Biodiesel
- ~ Pengembangan Teknologi Energi Alternatif
- ~ PT. Pertamina Jual Solar Yang Dicampur Biodiesel
- ~ Biodiesel Sebagai Pengembangan Energi Alternatif
- ~ Minyak Goreng Sebagai Bahan Bakar Alternatif
- ~ Biodiesel Ditunggu Para Pengusaha Dan Investor
- ~ Pemprov DKI Jakarta Dukung Bahan Bakar Nabati Biodiesel